Logo Bloomberg Technoz

Setelah menghadiri kegiatan tersebut, M Hatta, Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, yang juga merupakan salah satu tersangka pada persidangan tersebut meminta nomor telepon Nayunda. Namun, Nayunda mengakui ia tidak mengetahui apa tujuannya.

"Jadi saat itu nomor saya diminta [M Hatta], saya juga nggak ngerti untuk siapa" ungkap Nayunda.

Selanjutnya, setelah diberikan nomor telepon tersebut kepada M Hatta, Nayunda mengaku menerima pesan misterius yang sebelumnya kontak tersebut belum terdaftar di telfonnya

"Saat itu [terima pesan] nomor baru, nggak ada nama," pungkasnya.

Sebelumnya, nama Nayunda kerap terungkap oleh beberapa saksi yang sebelumnya sudah melakukan kesaksian pada persidangan tersebut.

Terakhir, terungkap bahwa Nayunda merupakan salah satu tenaga kerja honorer di Kementan yang aktif secara administrasi selama satu tahun, namun hanya datangi kantor Kementan selama dua kali dalam satu tahun.

Meskipun Nayunda hanya dua kali mendatangi kantor, Nayunda tetap menerima honor dari Kementan sebanyak Rp4,3 juta tiap bulan selama satu tahun. Jika dikalkulasikan, Nayunda menerima uang sebesar Rp45 juta dalam satu tahun, tanpa melakukan pekerjaan apapun.

(fik/ain)

No more pages