Selain saham BREN, saham-saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu lainnya, yaitu BRPT, dan CUAN juga terperosok di zona merah di sepanjang hari ini. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tersebut jatuh 8,98% ke level Rp1.065/saham. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga drop 2,56% ke level Rp7.600/saham.
Senada, saham-saham teknologi turut menjadi pemberat, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) anjlok 6,49% ke posisi Rp72/saham, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 4,05% ke posisi Rp71/saham. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terdepresiasi 3,71% ke posisi Rp130/saham.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga tercatat di zona merah, dengan penurunan 14,63 poin (1,62%) ke posisi 886,18.
Saham-saham LQ45 yang tercatat melemah harganya adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) jeblok 270 poin ke posisi Rp3.010/saham, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melemah 110 poin ke posisi Rp2.280/saham, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) kehilangan 3,94 poin ke posisi Rp2.200/saham.
Senada, tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) drop 1800 poin ke posisi Rp4.530/saham, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melemah 45 poin ke posisi Rp1.300/saham. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) terdepresiasi 80 poin ke posisi Rp2.800/saham.
Tertekannya IHSG juga merespons sentimen kenaikan imbal hasil Treasury, surat utang Pemerintah Amerika Serikat tadi malam, melonjak melesat indikasi kejatuhan harga di mana yield UST-10Y menguat 8,5 bps ke 4,55% dan tenor 2Y saat ini semakin mendekati 5% lagi.
Kejatuhan harga Treasury, dipicu oleh sinyal yang keluar dari hasil lelang Treasury oleh Kementerian Keuangan AS di mana UST-5Y dimenangkan sebanyak US$70 miliar pada yield 4,553%, di atas yield pra–lelang di 4,540%.
Sinyal dari AS itu akan membebani aset-aset Emerging Market termasuk pasar keuangan Indonesia karena yield UST yang kian tinggi mempersempit selisih dengan imbal hasil Surat Utang Negara. Saat ini, imbal hasil investasi AS dengan Indonesia hanya berjarak 233 bps. Surat utang RI semakin tidak menarik.
Juga dari data perekonomian terbaru Amerika Serikat yang keluar lebih kokoh dari perkiraan menambah skeptisisme tentang ‘Kapan’ pelonggaran kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan dimulai.
Keyakinan Konsumen Amerika Serikat secara tak terduga meningkat tajam pada Mei 2024 untuk pertama kalinya dalam empat bulan. Hal ini dipicu oleh prospek terhadap kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Indeks Conference Board meningkat menjadi 102 dari sebelumnya 97,5 pada April, menurut data yang dirilis pada Selasa. Angka tersebut mengalahkan semua perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg. Jauh melampaui ekspektasi pasar yang semula memprediksi angka pesimistis.
Untuk pasar saham Asia juga kompak bergerak melemah pada sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong drop 1,84%, indeks Kospi ambles 1,67%, indeks Nikkei 225 jatuh 0,77%, indeks Strait Times Singapore melemah 0,21%, dan indeks Shanghai terapresiasi 0,05%. Sementara itu Dow Jones Index Future ada di zona merah, 0,53%.
(fad)
