BRI bersama pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mendorong nasabah KUR agar bisa naik kelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah memberlakukan aturan masa maksimal penerimaan KUR serta penyesuaian bunga KUR agar debitur tidak terus-menerus bergantung pada KUR dan dapat beralih ke pembiayaan komersial.
"Dengan penyesuaian ini, kami mendorong nasabah untuk tidak nyaman berada di KUR terus, tetapi naik kelas. Siklusnya tidak boleh terus-terusan dan bunganya juga semakin naik mendekati komersial. Setelah itu, kami dorong percepatan graduasi," kata Supari.
Optimisme Pencapaian Target KUR
BRI optimistis dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun pada September 2024. Menurut Supari, target ini bisa tercapai dengan mempercepat proses graduasi, yaitu upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas. Selain itu, penyaluran KUR juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
“Untuk tahun ini, kami akan menyalurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami, kurang lebih 2 juta, yang akan kami dorong naik kelas,” pungkas Supari.
Dengan strategi yang terarah dan komitmen yang kuat, BRI yakin dapat terus mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia, menjadikan mereka lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.
(tim)