Kemudian harga bawang putih ukuran sedang pada 30 Maret 2023 adalah Rp 34.200/kg. Dalam sebulan, harga naik 7,04%.
Harga telur ayam ras pun naik. Pada 30 Maret, harga rata-ratanya adalah Rp 30.150/kg, bertambah 5,97% dalam sebulan terakhir.
Sementara harga daging ayam ras pada 30 Maret 2023 tercatat Rp 34.300/kg. Naik 1,78% dari posisi sebulan lalu.
Namun yang menggembirakan, harga cabai-cabaian terpantau turun. Harga cabai rawit merah pada 30 Maret 2023 adalah Rp 59.000/kg. Turun 9,37% selama sebulan.
Lalu harga cabai rawit hijau pada 30 Maret 2023 ada di Rp 44.750/kg. Berkurang 5,49% selama sebulan terakhir.
Sedangkan harga cabai merah keriting per 30 Maret 2023 adalah Rp 44.300/kg. Turun 4,01% dalam sebulan.
Faisal menilai kenaikan harga sembako masih dalam taraf wajar karena permintaan memang meningkat saat Ramadan. Namun kenaikannya relatif terbatas.
“Harga pangan naik karena kenaikan permintaan saat bulan puasa. Namun pasokan sejauh ini cukup memadai meski rawan karena musim panen belum mencapai puncak dan ada cuaca ekstrem,” sebut Faisal.
Tidak hanya pangan, lanjut Faisal, biaya transportasi pun naik karena kenaikan harga Pertamax sebesar Rp 500/liter. Harga tiket penerbangan pun berangsur naik.
Inflasi Tahunan Melandai
Akan tetapi, inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) diperkirakan turun. Konsensus Bloomberg memperkirakan inflasi tahunan Maret 2023 ada di 5,05%. Bulan sebelumnya, inflasi tahunan adalah 5,47%.
Faisal menilai perlambatan laju inflasi tahunan disebabkan efek basis yang tinggi (high-base effect). Pada Maret 2022, Rusia memulai serangan ke Ukraina yang membuat harga komoditas di pasar global melonjak sehingga mendongkrak inflasi.
Sementara inflasi inti secara tahunan juga diperkirakan melambat. Konsensus Bloomberg memperkirakan inflasi inti Maret 2023 ada di 3,02% yoy. Pada Februari 2023, inflasi inti tercatat 3,09% yoy.
“Efek kenaikan harga BBM bersubsidi tahun lalu sepertinya hilang lebih cepat dari perkiraan semula,” tambah Faisal.
Waspadai Penurunan Konsumsi
Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, mengingatkan bahwa meski kenaikan harga pangan masih relatif terbatas tetapi harus tetap mendapat perhatian. Sebab, kenaikan harga pangan sangat sensitif bagi masyarakat miskin yang 72% pendapatannya terpakai untuk membeli makanan.
“Dari hasil penelusuran kami, harga beras masih berada dalam tren naik (3,6% ytd, 9,5% yoy) meski ada panen dan impor. Harga pangan lainnya seperti bawang putih dan cabai juga naik (3,1% ytd, 2,6% yoy) karena musim Ramadan,” sebut Satria dalam risetnya.
Kenaikan harga pangan, tambah Satria, berisiko menurunkan konsumsi masyarakat sehingga membatasi pertumbuhan ekonomi. Bahana memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 adalah 4,4% yoy.
Faisal menambahkan, inflasi diperkirakan kian landai pada semester II-2023 meski masih di atas target 2-4% pada paruh pertama. “Kami memperkirakan inflasi ada di kisaran 3,6% pada akhir 2023,” tulisnya.
Inflasi yang kian jinak, ditambah nilai tukar rupiah yang makin menguat, akan membuat BI nyaman dan tidak perlu lagi menaikkan suku bunga acuan, menurut Faisal.
“Kami memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% sepanjang tahun ini,” tegasnya.
(aji)