Perdana Menteri Srettha Thavisin sedang meningkatkan upaya untuk mempromosikan fokus negara pada keberlanjutan (sustainability) sebagai nilai jual utama untuk menarik investor asing. Beberapa perusahaan yang menunjukkan minat terhadap obligasi berkelanjutan Thailand (SLB) termasuk BlackRock Inc dan Intesa Sanpaolo SpA. Negara Asia Tenggara ini sendiri telah berjanji untuk mencapai netralitas karbon pada 2050.
Jindarat menambahkan, penerbitan SLB akan dilakukan sebelum penjualan obligasi mata uang asing oleh pemerintah, yang masih dipelajari oleh kementerian. Baht yang melemah dan kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang tidak pasti membuat rencana untuk memasuki pasar luar negeri menjadi kurang menarik.
Menurut Jindarat, SLB mungkin akan menggantikan obligasi keberlanjutan yang telah ditawarkan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir karena ada lebih banyak fleksibilitas dalam cara penggunaan hasil dari obligasi ini.
(bbn)