Indeks kondisi pada Mei ini naik untuk pertama kalinya sejak Januari dan ukuran ekspektasi melonjak terbesar sejak bulan Juli.
Data itu menjadi hal yang agak mencemaskan dan seolah menguatkan dugaan bahwa ekonomi AS pada bulan ini kembali memperlihatkan tanda-tanda ketangguhan.
Ekonomi yang masih tangguh bisa makin meredam peluang The Fed melonggarkan moneter karena risau akan reinflasi. Ini yang membuat data hari Jumat nanti, ketika inflasi PCE dirilis akan menjadi sangat menentukan.
Konsumen tampak lebih khawatir terhadap inflasi, dengan rata-rata tingkat ekspektasi kenaikan ke level tertinggi tahun ini. Data yang dirilis akhir pekan ini diperkirakan menunjukkan ukuran inflasi pilihan The Fed sebagian besar bergerak sideways pada bulan lalu.
Para investor juga menyimak pernyataan dari Gubernur The Fed Bank of Minneapolis, Neel Kashkari, yang mengatakan bahwa sikap kebijakan Bank Sentral bersifat restriktif, namun para pejabat tidak sepenuhnya mengesampingkan kenaikan suku bunga.
"Saya ingin mendapatkan semua data yang bisa saya dapatkan sebelum pertemuan FOMC berikutnya sebelum saya mengambil kesimpulan," papar Kashkari.
"Namun saya dapat mengatakan ini, pasti tidak akan lebih dari dua kali pemangkasan,” tambahnya.
Para pembuat kebijakan The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi 23 tahun ketika mereka bertemu pada 11–12 Juni di Washington.
Kontrak swap saat ini menetapkan harga sekitar 30 basis poin penurunan suku bunga Federal Funds Rate untuk seluruh tahun 2024, yang setara dengan satu kali pemangkasan karena langkah The Fed secara historis adalah kenaikan 25 basis poin.
(fad)