Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan kemarin. Bukan sembarang naik, tetapi melesat.

Pada Selasa (28/5/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Agustus berada di MYR 3.963/ton. Melonjak 2,4% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 23 April atau lebih dari sebulan.

Dalam seminggu terakhir, harga CPO naik 2,59% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 1,07%.

Kenaikan harga minyak nabati lainnya ikut mendongkrak harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di Dalian (China) melejit 1,99% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat) naik 1,18%.

Selain itu, prospek peningkatan permintaan juga mengangkat harga CPO. Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia memperkirakan ekspor CPO Malaysia pada 1-25 Mei tumbuh masing-masing 2,4% dan 3,1% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Baca Juga

Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan ekspor produk minyak sawit Indonesia pada Maret mencapai 2,56 juta ton. Melonjak 17,91% dibandingkan bulan sebelumnya.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tersangkut di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,45. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Namun indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 73,64. Menghuni area beli (long), meski sedikit lagi menyentuh jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, kemungkinan koreksi harga CPO pun meningkat. Target support terdekat adalah MYR 3.950/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.913/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah MYR 3.975/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik ke arah MYR 4.054/ton.

(aji)

No more pages