Kisaran itu turun sekitar US$ 13 miliar dari September lalu, ketika startup terbesar di dunia itu melakukan pembelian kembali saham, saat valuasi ByteDance mencapai US$ 300 miliar.
Dua tahun lalu, kekayaan Zhang bisa mencapai lebih dari US$ 60 miliar, yang menjadikannya salah satu orang terkaya di Asia.
ByteDance yang berbasis di Beijing harus berurusan dengan masalah yang lebih besar dari suku bunga dan inflasi tinggi, yang telah merugikan perusahaan teknologi.
Platform TikTok milik mereka, di mana para remaja memposting video menari dan menyanyi serta bisnis-bisnis kecil mempromosikan produk mereka, telah memiliki lebih dari 150 juta pengguna di AS. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran di AS tentang akses pemerintah China ke data yang dikumpulkan perusahaan itu. Adapun ancaman larangan jika TikTok tidak melepaskan diri dari induknya.
Rapat yang Sengit
Chew pada pekan lalu minggu lalu duduk dalam sidang kongres yang sengit selama empat setengah jam di mana ia berusaha untuk melindungi perusahaannya.
“TikTok terjebak dalam tarik ulur geopolitik antara AS dan China sementara waktu menuju pelarangan di AS dan penjualan paksa terus berjalan,” kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush Securities di New York.
“Ketakutannya adalah: konsumen AS mulai bosan dengan masalah data China, yang telah memengaruhi nilai TikTok. Ini semua adalah permainan poker tingkat tinggi.”
Indeks kekayaan Bloomberg mengubah perkiraan kekayaan bersih Zhang untuk mencerminkan kepemilikan yang dinyatakan dan penurunan penilaian ByteDance.
Sebagian besar dari 20% saham pendiri adalah milik Zhang, sementara salah satu pendiri Liang Rubo memiliki sekitar 1%, menurut seseorang yang mengetahui perihal tersebut. Angka ini memberi Liang kekayaan bersih sebesar US$ 2,1 miliar.
Investor institusi memegang 60% dari ByteDance dan karyawan memiliki 20% sisanya, menurut kesaksian Chew.
Perwakilan ByteDance tidak menanggapi permintaan tanggapan untuk artikel ini.
Kekuatan Para Pendiri
Meski Zhang tidak lagi mengelola operasi harian ByteDance, para pendiri memiliki hak suara yang merupakan praktik umum di industri ini, kata Chew. Hal ini kemungkinan memberi mereka lebih banyak kekuatan untuk mendorong keputusan.
Zhang mengundurkan diri sebagai CEO ByteDance pada Mei 2021 dan keluar dari dewan direksi pada tahun yang sama, menyerahkan kedua posisi tersebut kepada Liang, 40, teman sekamar kuliahnya.
Chew menekankan bahwa TikTok telah berkomitmen sebesar US$1,5 miliar untuk memperkuat kontrol atas keamanan data penggunanya dan pimpinan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk berpisah dari induknya di China, meskipun itu akan menjadi pilihan terakhir, kata beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Bloomberg Intelligence memperkirakan bisnis TikTok di AS bernilai sekitar US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar.
(bbn)