Analis termasuk John Lam di UBS Group AG dan Stephen Cheung di Morgan Stanley memperkirakan kota-kota besar lainnya akan mengikuti jejak Shanghai, sehingga meningkatkan prospek sentimen pasar dan penjualan.
Indeks Bloomberg mengenai saham pengembang China naik sebanyak 2,4% pada hari Selasa sebelum menghapus kenaikannya. Shimao Group Holdings Ltd., yang beroperasi di kota-kota besar termasuk Shanghai, melonjak sebanyak 16% di Hong Kong.
Pemerintah pusat baru-baru ini mengizinkan pemerintah daerah untuk mengurangi uang muka minimum dan membuat keputusan sendiri mengenai tarif hipotek.
Pelonggaran terbaru di Shanghai terjadi setelah kota tersebut pada September mengurangi uang muka dan mengurangi ambang batas untuk beberapa jenis perumahan agar memenuhi syarat untuk hipotek yang lebih rendah. Sejak saat itu, pemerintah baru mengumumkan pelonggaran marjinal pada Januari untuk mengizinkan beberapa penduduk non-lokal membeli satu properti di pinggiran kota.
Shenzhen, sebuah kota berpenduduk sekitar 18 juta orang di dekat Hong Kong dan merupakan rumah bagi Tencent Holdings Ltd., mengambil langkah tersebut setelah Partai Komunis yang berkuasa berjanji pada akhir April untuk mempelajari langkah-langkah untuk mengatasi kelebihan persediaan perumahan yang memperburuk kemerosotan properti. Relaksasi ini merupakan peningkatan dari langkah tambahan pemerintah kota untuk menurunkan ambang batas pembelian rumah pada awal Mei.
Masih harus dilihat apakah pelonggaran ini akan meningkatkan sentimen di kalangan pembeli rumah, yang tetap waspada terhadap penurunan harga rumah dan risiko bahwa pembangun tidak akan mampu menyelesaikan propertinya. Penjualan rumah di pengembang besar turun sekitar 45% pada April.
(bbn)