Indikasi pelemahan rupiah hari ini terlihat di pasar offshore. Tadi malam, kontrak NDF rupiah 1 bulan pada penutupan pasar New York kembali ambles semakin lemah di Rp16.126/US$. Begitu juga NDF 1 pekan yang juga bergerak di kisaran Rp16.115/US$ pagi ini. Level itu jauh lebih lemah dibanding posisi penutupan pasar spot kemarin di Rp16.090/US$.
Tekanan di pasar emerging market sudah terlihat pagi ini di pembukaan pasar kawasan Asia. Won Korea dibuka ambles 0,61%, begitu juga baht Thailand yang melemah ringgit Malaysia. Yuan offshore juga melemah.
Tadi malam, AS juga melaporkan kenaikan tajam indeks keyakinan konsumen di zona optimistis, jauh melampaui ekspektasi pasar yang semula memprediksi angkanya pesimistis. Data itu menjadi hal yang agak mencemaskan dan seolah menguatkan dugaan bahwa ekonomi AS pada bulan ini kembali menunjukkan ketangguhan.
Ekonomi yang masih tangguh bisa menyurutkan peluang The Fed melonggarkan moneter karena kekhawatiran reinflasi. Ini yang membuat data hari Jumat nanti, ketika inflasi PCE dirilis akan menjadi sangat menentukan.
Ditambah lagi pernyataan terbaru pejabat The Fed Neel Kashkari yang menyebut, opsi menaikkan bunga acuan tidak sepenuhnya diabaikan. Nada hawkish itu mungkin akan menahan animo pelaku pasar.
Pasar kini memperkirakan The Fed hanya akan memangkas bunga acuan satu kali saja tahun ini, yakni pada November atau Desember.
Hari ini, pelaku pasar surat utang di AS akan menanti langkah pemerintah AS melakukan buyback surat utang untuk seri yang kurang likuid, pertama kalinya sejak awal dekade 2000an lalu.
Selain buyback Treasury, hari ini pelaku pasar juga akan mencermati pernyataan para pejabat The Fed yaitu Gubernur The Fed Lisa Cook dan Gubernur the Fed San Franciso Mary Daly dalam satu forum terjadwal.
Dari dalam negeri, pemerintah kemarin telah melangsungkan lelang SUN dengan minat stagnan dari investor. Yield secara umum menurun dibanding lelang SUN sebelumnya.
Pemerintah meraup utang baru senilai Rp22 triliun dalam lelang rutin tersebut di tengah munculnya kekhawatiran publik akan kondisi keuangan negara menyusul berbagai rencana kebijakan mengerek penerimaan yang dikeluhkan masyarakat.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan hari ini menuju support terdekat pada Rp16.100-Rp16.140/US$. Level support selanjutnya ada di Rp16.180/US$, yang makin mendekati support psikologis.
Dalam jangka menengah, atau dalam sepekan perdagangan, rupiah terkonfirmasi dalam tren Lower Low Lower High, dengan kian menjauhi MA-50 dan MA-100. Sementara level resistance ada di Rp16.050/US$ dan gerak rupiah dalam resistance ada di antara Rp16.000-Rp15.950/US$.
(rui)