Dalam kaitan itu, pada PP 25 Tahun 2020 pemerintah telah melakukan penarikan iuran Tapera terhadap PNS/ASN. Perluasan pengenaan iuran Tapera kepada seluruh pekerja akan diberlakukan dalam 7 tahun sejak PP No. 25/2020 diterbitkan, atau pada 2027.

Lebih lanjut, dalam Pasal 23 PP 25/2020 disebutkan bahwa kepesertaan Tapera akan berakhir karena telah pensiun, telah mencapai usia 58 bagi pekerja mandiri, peserta meninggal dunia, hingga peserta tidak memenuhi lagi kriteria sebagai peserta selama 5 tahun berturut-turut.

Lantas, bagaimana perhitungan potongan iuran Tapera untuk pekerja dengan gaji UMR?

Upah Minimum Regional (UMR) memiliki besaran yang berbeda-beda di setiap daerahnya, oleh karena itu, dalam simulasi yang dilakukan akan berlandaskan UMR DKI Jakarta tahun 2024 yang sebesar Rp5.067.381.

Apabila seorang pegawai mendapatkan gaji sesuai dengan UMR DKI Jakarta, maka potongan Tapera yang harus dibayarkan sebesar Rp152.021

Namun, mengingat Pasal 15 ayat 2 yang mengatur pemberi kerja menanggung 0,5% dari iuran, maka pekerja hanya membayar 2,5% yakni sebesar Rp126.684.

Selanjutnya, apabila mengacu Pasal 23 PP 25/2020 dan mengasumsikan usia pekerja berumur 30 tahun pada 2027, maka pekerja tersebut akan mendapatkan Rp51.879.056 saat masa pensiunnya.

Namun, perlu dicatat bahwa besaran tersebut baru memperhitungan iuran Tapera sebesar 3% dan dikalikan dengan masa kerja selama 28 tahun dengan asumsi usia pekerja pada tahun 2027 berumur 30 tahun.

(azr/lav)