Berdasarkan informasi dari pelaku pasar yang mengetahui rencana ini, merger FREN dan EXCL akan membuat Axiata Group melakukan mandatory tender offer sebagian sahamnya di publik.
Sementara itu, FREN akan melakukan langkah ini untuk seluruh saham publik, tambah informasi tersebut. FREN dikabarkan bukan menjadi survival entity usai merger dengan EXCL
EXCL Berpotensi Jadi Pengendali
Sementara itu, kalangan analis menilai bahwa rencana merger kedua perusahaan itu akan membuat EXCL berpeluang lebih efektif untuk menjadi pengendali. Hal itu berdasarkan valuasi perusahaan yang masih jauh lebih dibandingkan FREN.
Di sisi lain, FREN juga akan diuntungkan dengan akses sumber daya yang membantu pertumbuhan dan ekspansi," ujar Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Octavianus Audi saat dihubungi, belum lama ini.
Tak berbeda jauh, Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi pun mengatakan jika emiten Axiata Group Bhd juga berpotensi menjadi pengendali. Lionel mengatakan itu tecermin dari valuasi aset dan ekuitas EXCL yang masih lebih unggul dibandingkan FREN.
Hingga kuartal I 2024, total aset EXCL tercatat sebesar Rp87,98 triliun. Sementara itu, total aset FREN tercatat sebesar Rp45,04 triliun hingga akhir 2023.
"Jadi pengendali paling besar seharusnya XL," ujar Lionel.
"Dibandingkan FREN, performa keuangan EXCL lebih baik dan lebih cocok menjadi pengendali utama perusahaan."
(ibn/dhf)