Logo Bloomberg Technoz

"Ini adalah kasus flu burung yang sangat patogenik pertama yang dikonfirmasi pada manusia di Australia," kata Dr Claire Looker, kepala dinas kesehatan negara bagian tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Ini adalah kasus pertama yang terdeteksi adanya jenis H5N1 pada manusia atau hewan di negara ini, tambahnya.

Oleh karena itu Amerika Serikat sudah melarang segala jenis impor unggas dan daging dari Australia.

Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan dalam sebuah rilis mengatakan, pembatasan tersebut, yang diumumkan pada hari Jumat, mencakup baik unggas maupun telur dan akan tetap berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Pembatasan tersebut hanya berlaku untuk produk yang berasal dari, atau transit melalui, Victoria dan tidak termasuk negara bagian lain di Australia.

Gejala Varian FLiRT, Biang Kerok Kasus Covid-19 di Singapura (Asfahan/Bloomberg Technoz)

Covid Varian FLiRT di Singapura

Kasus Covid-19 di Singapura meningkat dua kali lipat. Hal tersebut dikarenakan varian FLiRT.

Seperti diberitakan The Strait Times, jumlah rawat inap Covid-19 telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Sebelumnya, sekitar 250 kasus tercatat sejak 5 Mei hingga 11 Mei 2024, naik dari 181 kasus pada pekan sebelumnya.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit Singapura karena Covid-19 telah meningkat, menjadi sekitar 280 orang selama sepekan terakhir.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyerukan kembali agar mereka yang rentan mendapatkan vaksinasi tambahan. Untuk memudahkan para manula mendapatkan vaksinasi, pemerintah menugaskan tim vaksinasi Covid-19 keliling yang akan dikerahkan ke lokasi-lokasi pusat keramaian di seluruh pulau hingga 28 Juni mendatang.

Kementerian Kesehatan menilai pemerintah belum perlu menerapkan kembali pembatasan kegiatan dan perjalanan dari atau ke luar negeri sebagai respon tingginya angka penularan Covid-19. 

Hal ini merujuk pada penambahan kasus yang tinggi varian Flirt atau KP.1 dan KP.2 di wilayah Singapura dan beberapa negara Asia Tenggara.

Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril pun menilai risiko penularan dari varian baru tersebut masih rendah, sesuai laporan Kementerian Kesehatan Singapura.

“Berdasarkan penilaian risiko yang ada saat ini, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura,” kata Syahril, Rabu (22/5/2024).

(spt)

No more pages