Chien-Hua Wan - Bloomberg News

Bloomberg, Para pengunjuk rasa berkumpul di Taipei ketika anggota parlemen oposisi mencoba mendorong undang-undang kontroversial yang memberi mereka kekuatan investigasi yang lebih besar dan secara efektif mengekang otoritas Presiden Lai Ching-te.

Kemarahan terhadap langkah-langkah tersebut telah memicu bentrokan kekerasan di dalam badan legislatif dan beberapa protes terbesar di Taiwan sejak gerakan mahasiswa Bunga Matahari 2014, ketika para pengunjuk rasa menyerbu dan menduduki parlemen, memblokir pengesahan pakta perdagangan yang tidak populer dengan China.

Orang-orang kembali berkumpul di jalan-jalan di sekitar parlemen, di tengah kekhawatiran bahwa oposisi Kuomintang (KMT) dan sekutu Partai Rakyat Taiwan akan berhasil meloloskan undang-undang tersebut pada Selasa (28/5/2024).

None of the three party blocs in Taiwan's legislature are budging as a controversial raft of bills faces a final reading. pic.twitter.com/S61QSbVQoN

— TaiwanPlus News (@taiwanplusnews) May 27, 2024