Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan bahwa semakin banyak para pelaku pasar yang meyakini The Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya pada Juni. Hal ini jadi sesuatu yang dapat memberi dorongan energi bagi pasar saham, khususnya pada sektor teknologi.
“Tindakan tegas dari regulator perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa telah membantu menenangkan pasar sehingga memungkinkan investor mengubah fokus perhatian mereka pada, bagaimana Bank Sentral melakukan penyesuaian pada kebijakan suku bunga mereka,” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup terkoreksi. Diperkirakan koreksi IHSG merupakan koreksi yang wajar terjadi.
“Selama IHSG masih berada di atas 6.587 atau bahkan di atas 6.542 sebagai supportnya, maka IHSG berpeluang menguat kembali,” jelas Herditya dalam riset harian yang diterbitkannya Jumat (31/3/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ASII, BUKA, ERAA, dan INDY.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 0,45% walaupun melemah investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1,1 triliun di pasar reguler.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat dengan resistance 6.830 - 6.850, dan support 6.800 - 6.750. Dengan saham rekomendasinya ialah AKRA, BRIS, AMRT, KLBF, CTRA, dan BSDE.
(fad/wep)