"Di mana terdapat inflow dari ETF [Exchange-Traded Fund] sebesar US$75 juta/150juta saham. Kepemilikan ETF mengalami peningkatan sampai dengan 187 juta saham pada tanggal 20 Mei 2024," ujarnya.
Sebelumnya, BEI melakukan suspensi saham BREN kemarin. Suspensi tersebut dilakukan lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham BREN.
"Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BREN di pasar reguler dan pasar tunai," tulis BEI dalam pengumumannya.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham BREN bertengger diposisi Rp11.250. Ini mengalami kenaikan 8,17% selama sepekan. Selama sebulan, sahamnya juga naik 24,65%. Sejak awal tahun, saham juga telah melesat 48,03%.
Selain hari ini, pada awal bulan lalu, BEI juga melakukan suspensi saham BREN dengan alasan yang sama, yakni peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Suspensi dilakukan pada Jumat (3/5/2024). Kemudian, BEI kembali membuka suspensi pada Senin (6/5/2024). Dengan demikian, BEI melakukan suspensi saham BREN sebanyak dua kali pada Mei ini.
(ibn/dhf)