Kedua adalah penguatan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia. Kemarin, ringgit terapresiasi 0,32% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO akan turun sehingga harga mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,45. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah berada di 73,64. Masuk area beli (long).
Dengan demikian, harga CPO masih menyimpan potensi kenaikan. Target resisten terdekat adalah MYR 3.888/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.960/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat ada di MYR 3.868/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke arah MYR 3.842/ton.
(aji)