Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan notula rapat (minutes of meeting) teranyar, para pejabat The Fed masih memandang bahwa perlu waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk mengarahkan inflasi ke target 2%. Investor pun mulai ragu bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan lebih dari sekali tahun ini.

Emas adalah aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Namun harga emas masih membukukan kenaikan mencapai 13% tahun ini. Peningkatan tensi geopolitik dan aksi borong China mampu mengerek harga komoditas tersebut.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali merangsek ke zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58,71. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 60,42. Juga berada di area beli (long).

Akan tetapi, investor tetap perlu waspada karena sepertinya proses konsolidasi harga emas belum tuntas. Target support terdekat ada di US$ 2.348/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.340/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.367/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.384/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

(aji)

No more pages