Untuk subsidi listrik bersubsidi, lanjut Sri Mulyani, telah disalurkan kepada 40,3 juta pelanggan hingga akhir April 2024. Besaran itu tercatat tumbuh 3% (yoy) jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yakni 38,2 juta pelanggan.
Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tercatat telah terealisasi sebesar Rp90,5 triliun, angka itu naik drastik 68,7% (yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp53,6 triliun.
“Untuk KUR juga kenaikan, yang tahun lalu lamban karena ada perubahan policy dan pada Januari-April sudah disalurkan Rp90,5 triliun itu naik 68% dari tahun lalu yang 53,6 triliun,” ucapnya.
Bersamaan dengan itu, jumlah debitur KUR juga tercatat naik 65,7% (yoy) yakni sebanyak 1,5 juta orang. Bendahara Negara mengatakan, besaran ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 0,9 juta debitur.
“Jadi ini bagus bahwa operasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengenai manfaat pada masyarakat cukup luas dari pensiunan, KUR, LPG, Listrik, serta dari BBM,” pungkas Sri Mulyani.
(azr/ain)