Logo Bloomberg Technoz

Realisasi Subsidi Turun 16,5%, BBM Jadi Penyebabnya

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 May 2024 20:15

Menkeu Sri Mulyani sebelum memulai Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2024. (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)
Menkeu Sri Mulyani sebelum memulai Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2024. (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi subsidi mengalami penurunan 16,5% (year-on-year/yoy) menjadi Rp51,8 triliun per April 2024, besaran itu turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp62 triliun.

“Untuk subsidi kita mengalami sedikit penurunan dari Rp62 triliun jadi Rp51,8 tapi ini nanti akan kita lihat perkembangan, kalau subsidi itu konsumsinya, volumenya, kurs dan harga minyak,” kata Bendahara Negara dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (27/5/2024).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja untuk subsidi hingga April 2024 terdiri dari subsidi energi yang mencapai Rp42,4 triliun, dan subsidi non-energi yang tercatat sebesar Rp9,4 triliun.

Lebih lanjut, besaran tersebut dimanfaatkan untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 4,3 juta kiloliter yang tercatat terkontraksi 2,6% (yoy), dari besaran tahun lalu sebesar Rp4,4 juta kiloliter.

Selanjutnya, subsidi untuk LPG 3kg telah terealisasi sebesar 2 juta metrik ton, angka itu tumbuh 0,08% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,99 juta metrik ton.