Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Ungkap Setoran PPh Anjlok, Ada yang Sampai 23% Lebih

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 May 2024 17:19

Wajib pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan di KPP Pratama Jakarta Cilandak, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Wajib pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan di KPP Pratama Jakarta Cilandak, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan penerimaan pajak pada Januari-April melambat. Penurunan harga komoditas menjadi salah satu penyebabnya.

Sepanjang Januari-April, penerimaan pajak tercatat Rp 624,19 trilun. Angka ini setara dengan 31,38% dari targat APBN 2024.

Namun jika dirinci, ada beberapa detil yang perlu menjadi perhatian. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) non-migas, misalnya, tercatat Rp 377 triliun. Secara bruto, angka ini turun 5,43%.

"Artinya, perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas yang turun ada penurunan profitabilitas sehingga (setoran) pajak juga mengalami penurunan, terutama di pertambangan," ungkap Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN Kita, Senin (27/5/2024).

Kemudian setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pajak lainnya adalah Rp 3,87 triliun. Angka ini setara dengan 10,27% dari target, dan secara bruto anjlok 22,59%.