Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berhasil mencatatkan penjualan yang solid bertumbuh 3,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau mencapai Rp8,76 triliun pada Kuartal I-2024. Saham MYOR direkomendasikan Buy dengan target harga potensial Rp3.200/saham.
Pertumbuhan yang amat baik Mayora didorong oleh penjualan dalam negeri yang berhasil meningkat 9,1% yoy menjadi Rp5,59 triliun. Menyusul laba bersih MYOR melonjak signifikan 52,9% yoy mencapai Rp1,11 triliun.

Tren positif tersebut dinilai akan terus berlanjut di sepanjang 2024, terutama pada Kuartal II-2024 yang tengah berjalan saat ini. Analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya memaparkan, pertumbuhan volume penjualan dalam negeri bakal tetap kokoh pada Kuartal II-2024.
“Sejauh ini, volume penjualan dalam negeri MYOR tetap kokoh, dengan volume penjualan pada April mengalami pertumbuhan dua digit dari tahun ke tahun. Liburan panjang di bulan Mei dan Juni seharusnya berdampak positif pada penjualan ke konsumen ritel,” tulis Christine Natasya dalam risetnya, Senin (27/5/2024).
Sementara untuk pasar ekspor, Perusahaan memandang kinerjanya akan semakin membaik, terutama di pasar Thailand dan China. Adapun Mayora menargetkan hasil tahunan yang hampir sama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kinerja solid dan kokoh tersebut terjadi di tengah tantangan yang menerapkan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) yang ‘Sedikit’ lebih tinggi pada produk cokelat tertentu.
“Menyusul lonjakan harga kakao di awal tahun ini, Mayora Indah akan menaikkan harga (Kurang dari 10%) pada produk cokelat tertentu, termasuk Beng Beng, mulai Juni. Perusahaan menyatakan bahwa kenaikan harga ini akan dicapai terutama melalui pengurangan berat produk dengan harga lebih rendah,” jelas Christine.
Keputusan ini mengikuti kenaikan harga serupa yang juga digencarkan oleh para pesaing. Perlu dicatat bahwa segmen cokelat merupakan kontributor terbesar ketiga terhadap total pendapatan makanan kemasan MYOR.
Menariknya, produk unggulan Choki-Choki dari Mayora, menggunakan bubuk kakao yang lebih hemat biaya, mencapai 40% lebih murah dibandingkan dengan kakao cair lain, dan mentega yang digunakan Beng-Beng, sehingga Perusahaan memilih untuk mempertahankan ASP saat ini.
Ditambahlagi, MYOR menyimpan persediaan kakao selama masa panen pada bulan April dan September, mempertahankan pasokan selama enam bulan.
Dengan melihat ketahanan fundamental yang solid terhadap kinerja Mayora Indah yang tetap di laju, dan efisiensi bahan baku (Turunnya Beban Usaha pada Penjualan). Bahana Sekuritas mempertahankan dengan lugas merekomendasikan “Buy” saham MYOR dengan target harga saham tetap di Rp3.200/saham. Hal ini mencerminkan potensi kenaikan nyaris mencapai 40% atau tepatnya 39,7% dibandingkan harga hari ini di kisaran Rp2.290/saham.
“Kami mempertahankan rekomendasi Buy/Beli saham MYOR dengan target harga yang tidak berubah di Rp3.200/saham berdasarkan target PE sebesar 21x pada EPS 2024E, yang berada pada -0.5x dari rata-rata 10 tahunnya,” tulisnya.
Mencermati lebih lanjut, terdapat sejumlah 21 analis dalam konsensus Bloomberg kompak memberikan rekomendasi Beli untuk saham MYOR, hanya ada dua analis yang rekomendasi Hold. Adapun target harga untuk satu tahun ke depan ada di level Rp3.213/saham.
Akshay Sugandi, Analis Macquarie memberikan rekomendasi Outperform pada saham MYOR dengan target harga dapat mencapai Rp3.500/saham. Lebih optimis, Calista Muskitta, Analis BCA Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp3.800/saham.
(fad/dba)