Financial Times pertama kali melaporkan keputusan pemerintahan Biden untuk mencabut pembekuan penjualan senjata ofensif ke Arab Saudi.
Riyadh mengakui dan mendukung pemerintah Yaman yang sah dan telah memberikan jutaan dolar bantuan kemanusiaan kepada negara yang dilanda perang tersebut.
Dua tahun kemudian, pemerintahan Biden membalikkan sikapnya, menetapkan kembali Houthi sebagai organisasi teroris dan saat ini terlibat dalam serangan hampir setiap hari dengan kelompok yang didukung Iran tersebut.
Selain itu, AS telah mendesak negara-negara tetangga Yaman untuk bergabung dengan gugus tugas internasional yang bertujuan untuk mencegah serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.
Namun, selain Bahrain, tidak ada negara Teluk atau Arab yang secara terbuka bergabung dengan Operasi Penjaga Kemakmuran, dan beberapa negara telah membatasi kemampuan AS untuk melancarkan serangan anti-Houthi dari pangkalan-pangkalan di wilayah mereka.
(red/ros)
