Logo Bloomberg Technoz

Beberapa pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka perlu melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan sebelum mereka memiliki kepercayaan diri untuk mulai memangkas suku bunga.

Sejak Juli lalu, The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25%—5,50%, yang merupakan level tertinggi dalam dua dekade, dalam upaya untuk menurunkan inflasi kembali ke target Bank Sentral di 2%.

Pembuat kebijakan setuju bahwa data-data inflasi tiga bulan pertama tahun ini mengecewakan, bersamaan dengan sinyal penguatan perekonomian yang berarti akan butuh waktu lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya bagi Bank Sentral.

Pasar Swaps sekarang sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga seperempat poin penuh pertama oleh The Fed akan terjadi pada bulan Desember, dibandingkan dengan November sehari sebelumnya. 

Kekhawatiran terhadap makin panjangnya periode Higher for Longer seolah terkonfirmasi makin kuat kala data kinerja manufaktur AS terbaru memperlihatkan ekonomi terbesar di dunia itu masih sangat tangguh dan solid.

Merespon risalah tersebut, CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipertahankannya suku bunga acuan di 5,25%—5,50% pada September 2024 mencapai 50,2%. Sementara peluang pemangkasan 25 bps tersisa 44,9% untuk periode bulan yang sama. 

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor mencerna komentar dari sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve untuk mencari petunjuk mengenai waktu dari pemangkasan suku bunga.

Beberapa pejabat tinggi Federal Reserve mengeluarkan pernyataan yang tegas memperkuat sikap bahwa sebaiknya mereka tetap bersikap ‘Sabar’ sebelum memutuskan memangkas suku bunga acuan.

(fad/wep)

No more pages