Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, beberapa mata uang regional terpantau bergerak menguat seperti won Korea, dolar Hong Kong juga baht Thailand. Pergerakan mata uang kawasan biasanya mempengaruhi pula selera berinvestasi para pelaku pasar terhadap rupiah.
Hari ini, Bank Indonesia akan melaporkan perkembangan Uang Beredar pada April 2024. Sementara dari regional, China akan melaporkan data survei PMI Manufaktur untuk Mei yang diprediksi masih bertahan di area ekspansif.
Sementara itu, Gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan Kazuo Ueda, yang berpidato pagi ini menyatakan, tantangan bank sentral adalah menentukan tingkat bunga acuan netral. Pasar memperhitungkan peluang kenaikan bunga lebih lanjut dari BoJ tahun ini. Sinyal itu menguatkan yen.
Yuan China dan yen Jepang adalah mata uang jangkar di Asia yang seringkali mempengaruhi pergerakan mata uang Asia lain.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah memperlihatkan potensi pelemahan dengan target koreksi menuju area Rp16.050/US$ yang menjadi level support terdekat. Bila itu tertembus, rupiah bisa semakin tertekan menuju Rp16.100-Rp16.150/US$. Apabila level itu jebol, rupiah bisa semakin meluncur turun ke Rp16.200/US$.
Sementara bila rupiah mampu menguat hari ini, level resistance yang menarik dicermati ada di Rp15.980/US$ dan selanjutnya Rp15.940/US$.
Dalam tren jangka menengah, rupiah memiliki potensis penguatan lanjutan ke Rp15.900/US$.
(rui)