Dua Sentimen Bertolak Belakang Batasi Rupiah, Ada Peluang Menguat
Tim Riset Bloomberg Technoz
27 May 2024 08:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akan mengawali pekan baru pada hari ini, Senin (27/5/2024), setelah libur panjang perayaan Waisak dan cuti bersama usai. Rupiah yang pekan lalu ditutup melemah 0,23%, hari ini sepertinya masih akan bergerak dalam kisaran terbatas tidak jauh dari area Rp15.900-Rp16.100/US$.
Sentimen tersisa dari pekan lalu di mana kinerja manufaktur Amerika Serikat (AS) dan sektor jasa menunjukkan ekspansi yang meyakinkan, melontarkan kekhawatiran pada pelaku pasar bahwa perekonomian terbesar di dunia itu kemungkinan semakin tangguh untuk data Mei nanti. Alhasil, ekspektasi terhadap penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) ikut terkikis menjadi satu kali tahun ini dan mundur ke Desember.
Di sisi lain, ada kabar baik bagi pasar Treasury, surat utang AS, menyusul keputusan Kementerian Keuangan AS. Pada Rabu nanti, untuk pertama kalinya sejak awal 2000-an, Kemenkeu AS akan memulai aksi beli kembali surat utang mereka, Treasury, terutama untuk seri-seri musiman dan kurang likuid. Lalu pada Juni nanti, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan memulai pelonggaran neraca keuangan mereka melalui apa yang disebut quantitative tightening (QT).
Dua langkah itu akan membuat pasar Treasury naik pamor. "Langkah buyback akan membantu pasar dan menjadi backstop yang baik, sementara perlambatan laju QT The Fed juga membantu karena manajemen risiko yang berhati-hati akan menghilangkan kekhawatiran terhadap berulangnya lagi krisis pendanaan overnight seperti yang terjadi pada 2019," kata Jay Barry, co-Head of US rates strategy di JPMorgan Chase & Co, dilansir dari Bloomberg, Senin (27/5/2024).
Gabungan dari berbagai sentimen itu mungkin akan membuat pergerakan rupiah terbatas antara Rp15.900-Rp16.100/US$. Indeks dolar AS pagi ini terpantau stabil di 104,72. Sedangkan di pasar offshore, rupiah NDF bergerak melemah tipis di kisaran Rp16.043-Rp16.053/US$.