Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan mengetahui permainan impor pangan yang dilakukan di Indonesia. Sebab, ia mengatakan dirinya pernah menjadi anggota dewan, tepatnya pada komisi IV.
“Saya di komisi IV [DPR RI]. Saya tahu permainan untuk impor itu. Kalau saya mau ikut, saya sudah tambah kaya. Tapi tidak, saya tidak pernah ikut di dalam permainan tersebut,” ungkap Megawati dalam pidatonya di penutupan Rakernas V PDIP, Minggu (26/5/2024).
Hal itu ia sampaikan saat berbicara mengenai urgensi impor pangan yang terus dilakukan Indonesia. Megawati berpandangan, RI memiliki potensi yang luar biasa terkait penyediaan komoditas pangan.
Megawati mengatakan bahwa saat dirinya menjadi Presiden ke-5 Indonesia, ia menginstruksikan agar jajarannya memperhitungan kecukupan stok beras yang dimiliki Tanah Air apabila panen raya telah dilakukan.
Setelah itu, kata Megawati, baru ditentukan apakah perlu dilakukan impor untuk mencukupi kebutuhan beras atau tidak.
“Tapi kalau dilihat sekarang, enggak. Selalu dibuat sedemikian rupa, sepertinya selalu kekurangan,” lanjutnya.
Ia memberikan contoh, jika suatu oknum tidak bertanggung jawab mendapatkan keuntungan satu sen dari setiap impor beras, maka jika dikalikan total impor yang dilakukan RI maka besaran ‘uang haram’ yang didapat akan begitu besar.
“Kalau saya mau ikut waktu itu, kan saya 3 kali tidak pernah pindah komisi. Coba bayangkan. Mungkin Mercy saya udah berapa deh. Gila kok, yang namanya urusan impor itu,” tutur Megawati.
Terkait hal itu, ia menyatakan bahwa oknum-oknum yang menikmati hasil dari praktek tersebut telah lupa akan dirinya sendiri, sebab kondisi itu telah membuatnya berada di zona nyaman.
Ketum PDIP itu juga berpandangan bahwa impor pangan yang terus dilakukan RI berlangsung di tengah minimnya kemauan masyarakat untuk berprofesi sebagai petani.
“Kan ini jadi persoalan. Tanah ada, bibit ada, orang yang ngerjain tidak ada. Impor itu pragmatis banget dibandingkan upaya memberdayakan petani bangsa sendiri,” tutupnya.
(azr/dhf)