Logo Bloomberg Technoz

“Tapi kalau dilihat sekarang, enggak. Selalu dibuat sedemikian rupa, sepertinya selalu kekurangan,” lanjutnya.

Ia memberikan contoh, jika suatu oknum tidak bertanggung jawab mendapatkan keuntungan satu sen dari setiap impor beras, maka jika dikalikan total impor yang dilakukan RI maka besaran ‘uang haram’ yang didapat akan begitu besar.

“Kalau saya mau ikut waktu itu, kan saya 3 kali tidak pernah pindah komisi. Coba bayangkan. Mungkin Mercy saya udah berapa deh. Gila kok, yang namanya urusan impor itu,” tutur Megawati.

Terkait hal itu, ia menyatakan bahwa oknum-oknum yang menikmati hasil dari praktek tersebut telah lupa akan dirinya sendiri, sebab kondisi itu telah membuatnya berada di zona nyaman.

Ketum PDIP itu juga berpandangan bahwa impor pangan yang terus dilakukan RI berlangsung di tengah minimnya kemauan masyarakat untuk berprofesi sebagai petani.

“Kan ini jadi persoalan. Tanah ada, bibit ada, orang yang ngerjain tidak ada. Impor itu pragmatis banget dibandingkan upaya memberdayakan petani bangsa sendiri,” tutupnya.

(azr/dhf)

No more pages