“Bisa jadi nanti dia akan masuk menjadi bagian dari pemerintahan entah kapan waktunya kita tunggu saja,” tutur Adit.
Selain koalisi PDIP, menurut dia, partai politik yang juga tak akan bergabung dengan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“PKS kemungkinan enggak akan gabung juga. Saya menduga tidak sendirian PDIP,” ujar Adit.
Dalam pidato pembukaan Rakernas ke V, Megawati sendiri tak menyebut PDIP bersama tiga partai lainnya yaitu PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo sebagai oposisi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengklaim, pemerintahan dengan sistem presidential tak mengenal atau mengadaptasi istilah koalisi dan oposisi.
"Tentu saya [telah] mempertanyakan, ini Pilpres sudah selesai, bapak bertiga [Ketum PPP, Perindo, dan Hanura] bagaimana? [Mereka jawab] Saya masih terus mau ikut sama PDIP," ungkap Megawati.
Menurut dia, tiga partai yang tak lolos ke DPR atau mencapai parliamentary threshold tersebut sejak awal merasa tak cocok berkoalisi dengan Prabowo-Gibran. Akan tetapi, mereka juga bingung karena tak bisa menyebut diri sebagai oposisi bersama PDIP.
"Kalau ada yang bertanya, kalau tidak ikut [Koalisi Prabowo-Gibran] namanya apa? Ya, itu artinya tidak ada bersama-sama," kata Megawati.
Dia pun mengatakan sangat menghargai sikap PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Menurut dia, ini adalah bukti tata krama politik yang sehat.
(mfd)