Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Agama melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada maskapai Garuda Indonesia atas layanan yang kurang profesional dalam penerbangan jemaah haji tahun ini. Hal ini merujuk pada sejumlah kasus keterlambatan terbang di beberapa kloter jemaah haji.

“Garuda Indonesia harus menunjukkan komitmennya mengurai masalah keterlambatan penerbangan yang semakin tidak menentu ini. Butuh mitigasi komprehensif, bukan solusi parsial,” kata Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo dikutip, Jumat (24/5/2024).

Sebelumnya, Garuda Indonesia kembali melakukan penundaan keberangkatan pada SOC-41 atau Kloter 41 pada Embarkasi Solo. Alasannya, maskapai tengah melakukan penyelesaian terhadap masalah kerusakan mesin pesawat. 

Menurut Kemenag, penundaan pada SOC-41 menyebabkan efek domino yang kemudian dialami jemaah haji pada SOC-42 dan SOC-43. Penerbangan mereka juga mengalami penundaan dan keterlambatan pada rentang empat sampai tujuh belas jam.

“Sejak 12 Mei, awal penerbangan sekaligus awal muncul masalah, selalu saja alasannya perbaikan mesin, pengecekkan moda, dan lainnya. Sehingga, masalah terus berulang. Perlu ada terobosan agar penerbangan jemaah haji Indonesia ke depan sesuai jadwal,” kata Wibobo.