Logo Bloomberg Technoz

Investasi Bauran EBT di ASEAN Baru 33% dari Target Jumbo US$ 27 M

Wike Dita Herlinda
30 March 2023 20:25

Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)
Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Nusa Dua — Pendanaan untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di negara anggota Asean baru mencapai kurang dari sepertiga atau 33% dari total kebutuhan regional senilai US$ 27 miliar. 

Dalam kaitan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggota Association of Southeast Asian Nations (Asean) masih sangat ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil untuk membangun perekonomian dan industri. 

Di Asia Tenggara, kontribusi batu bara terhadap bauran energi negara-negara kawasan menembus 75% pada 2019. Sebaliknya, bauran EBT atau renewables baru mencapai 14% pada tahun yang sama. 

Dari 2016—2021, kami baru bisa mendatangkan investasi US$ 8 miliar per tahun. Jadi realisasinya masih kurang dari sepertiga target yang ditentukan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Menurut Sri Mulyani, negara-negara Asean menargetkan bauran EBT pada 2025 dapat ditingkatkan menjadi 23%. Indonesia pun memiliki ambisi yang sama, mengingat saat ini batu bara masih mendominasi sekitar 60% bauran energi di dalam negeri. 

“Untuk mencapai target 23% bauran EBT [di Asean] ini, kawasan [Asia Tenggara] membutuhkan investasi senilai US$ 27 miliar di sektor renewables setiap tahunnya. Namun, dari 2016—2021, kami baru bisa mendatangkan investasi US$ 8 miliar per tahun. Jadi realisasinya masih kurang dari sepertiga target yang ditentukan,” ujarnya di sela  acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023: Imaging a Net Zero ASEAN, yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan Asean Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) di Nusa Dua, Bali, Kamis (30/3/2023).