Bloomberg Technoz, Jakarta – Basis data dari PT PLN (Persero) mengenai golongan tarif listrik dinilai bisa dijadikan acuan dalam menyusun skema pengendalian subsidi LPG 3 Kg pada 2025, guna mencapai tujuan pemerintah menekan konsumsi Gas Melon sebanyak 1 juta metrik ton/tahun.

Dalam kaitan itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, setelah memiliki basis data yang akurat, pemerintah juga bisa menggunakan teknologi kode bar (barcode) dalam penyaluran LPG 3 Kg tersebut.

“Data yang PLN bisa dijadikan benchmark ya, orang yang 450 volt ampere [VA] ke bawah itu yang berhak mendapatkan [LPG 3 Kg]. Jadi harus ada sinergi soal data ya,” ujar Senior Ekonom Indef Tauhid Ahmad saat dihubungi, dikutip Jumat (24/5/2024).

Penyaluran LPG 3 Kg. lanjutnya, hanya bisa dilakukan melalui saluran resmi dan penerima hanya merupakan masyarakat yang terdaftar. Apalagi, selama ini penyaluran Gas Melon tersebut tidak tepat sasaran karena bisa diperjualbelikan dengan bebas melalui berbagai saluran. 

“Ada penyalurnya khusus, ya memang yang ada baseline datanya, ketika tidak ada barcode-nya, dan sebagainya, dia tidak bisa dapat [LPG 3 Kg],” ujarnya.