Logo Bloomberg Technoz

Lebih optimistis, Jonathan Gunawan, Analis Trimegah Sekuritas yang juga memberikan rating buy saham BRIS. Target harganya ada di level Rp3.200/saham.

Pergerakan saham BRIS menarik untuk dicermati, mengingat perusahaan tengah bersiap membagikan dividen tahun buku 2023 yang lebih ‘cuan’ dibandingkan dengan sebelumnya.

Adapun, jumlah dividen Bank BSI mengalami peningkatan signifikan, pasalnya pada Tahun Buku 2022 nilai yang disepakati Rp426 miliar atau Rp9,2 per saham.

Dari Tahun Buku 2023, Bank Syariah Indonesia (BRIS) akan membagikan dividen Rp855,5 miliar atau setara dengan 15% dari laba bersih tahun lalu. Ini setara dengan Rp18,54 per saham.

Rencana pembagian dividen Bank BSI (BRIS) telah mendapatkan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada pekan lalu.

Pada keterbukaan informasi pada laman Perusahaan, Bank BSI menegaskan, jumlah dividen tersebut naik sebesar 100% dibandingkan dengan dividen Tahun Buku 2022, mengindikasikan kinerja yang cukup solid pada Tahun Buku 2023.

“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus Perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan untuk menjadikan BSI bisa bersaing di kancah global,” mengutip paparan Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

Masih dari hasil rapat, disepakati porsi 20% laba bersih Perusahaan dianggarkan sebagai cadangan wajib dengan nilai setara Rp1,14 triliun. Sedangkan sisanya 65% (Rp3,7 triliun) ditetapkan sebagai saldo laba ditahan.

Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil penggabungan atau merger dari Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah tersebut bakal membayarkan dividen pada 20 Juni 2024 mendatang.

Sebagai catatan, cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi ditetapkan pada 29 Mei 2024, pada pekan depan.

Sementara itu, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 Mei 2024. Lalu, cum dividen, dan ex dividen di pasar tunai masing-masing di tanggal 31 Mei, dan 3 Juni 2024, dengan tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapat dividen atau recording date pada 31 Mei 2024.

(fad/wdh)

No more pages