Logo Bloomberg Technoz

Momok Dumping China Kembali Menghantui Industri Tekstil RI

Pramesti Regita Cindy
24 May 2024 11:15

Buruh pabrik di China. (Dok: Bloomberg)
Buruh pabrik di China. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mewaspadai makin tingginya risiko dumping dari China, setelah kebijakan larangan dan/atau pembatasan (lartas) impor direlaksasi dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 8/2024.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menilai sampai saat ini China menjadi salah satu alasan kekhawatiran terbesar dalam perkembangan industri TPT di dalam negeri.

Terlebih, dengan adanya praktik perdagangan China yang kerap kali diketahui menjual barang di luar negaranya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri mereka (dumping).

"Saya pikir bukan hanya industri TPT dari Indonesia saja yang takut. Industri TPT negara lain juga takut dengan China karena China itu giant [raksasa tekstil], dan mereka itu menguasai industrinya itu produksi 70% dari produksi TPT dunia dari material," kata Jemmy ketika dihubungi, dikutip Jumat (24/5/2024).

Petugas Pusat Konservasi Cagar Budaya melakukan perawatan koleksi Museum Tekstil di Jakarta, Selasa (5/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)


Sayangnya, lanjut Jemmy, pemerintah di dalam negeri justru makin merapuhkan hambatan —baik tarif maupun nontarif— dalam menangkis potensi dumping barang TPT China ke pasar domestik.