Logo Bloomberg Technoz

“Saya datang ke gudang Bulog di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini untuk memastikan atau membandingkan serapan Bulog tahun ini berapa dan tahun yang lalu seperti apa,” ujar Jokowi.

Ia mengakui adanya penurunan drastis tingkat serapan Bulog di tahun ini, yang salah satunya disebabkan karena hasil panen petani di Sulawesi Selatan mengalir ke daerah lainnya. Lebih lanjut, ia menyampaikan, belum optimalnya serapan Bulog juga dikarenakan karena masa panen raya di Sulsel belum usai.

“Biasanya Maret itu [serapan] sampai 40ribu, 50ribu [ton], ini pada bulan yang sama baru 6 ribu ton. Kita cari lapangannya kenapa seperti itu, lapangannya ternyata beras di Sulawesi Selatan banyak diserap ke luar provinsi yang lain yang biasanya tidak sebanyak seperti tahun ini,” ujarnya.

Ia pun meminta jajaran terkait untuk mengecek aliran tersebut dan memastikan suplai beras di seluruh tanah air berada pada kondisi normal.

“Ini tadi yang baru akan kita cari, provinsi mana dan kenapa. Sehingga kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras di semua provinsi itu pada kondisi yang normal,” ujarnya.

Ia mengatakan tiga bulan yang lalu dirinya telah memerintahkan Bulog untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton.

Terkait ketersediaan pupuk, ia menyampaikan bahwa hal tersebut tengah menjadi kendala di semua negara. Namun, Jokowi mengatakan ia telah memerintahkan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan kecukupan suplai pupuk bagi para petani.

“[Masalah] Pupuk di semua negara, problemnya tidak hanya di negara kita, semua negara problem karena Rusia sama Ukraina sebagai produsen pupuk terbesar baru perang. Jadi memang, baik sebagai eksportir pupuk maupun eksportir bahan baku pupuk dari sana, itu yang menjadi problem. Tapi kemarin rapat terakhir Mentan akan mencarikan solusi,” kata Jokowi.

(evs/ezr)

No more pages