Bloomberg Technoz, Jakarta - Twitter dituntut sebuah lembaga konsultan atas tunggakan bernilai US$ 2 juta. Lembaga tersebut bekerja menyusun tuntutan hukum untuk mendorong Elon Musk menyelesaikan proses pembelian Twitter.

Kurs referensi Bank Indonesia (BI) 19 Januari 2023 menunjukkan US$ 1 setara dengan Rp 15.113. Jadi US$ 2 juta adalah Rp 30,23 miliar.

Mengutip Bloomberg News, Charles River Associates menuntut Twitter di pengadilan Boston. Firma itu mengungkapkan direkrut pada Agustus untuk menyediakan testimoni bantahan terhadap saksi Musk. Namun Musk akhirnya sepakat dan mengakuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar (Rp 664,97 triliun).

Sejak mengambil alih Twitter, Musk melakukan serangkaian efisiensi. Dia memberhentikan separuh pegawai dan menahan pembayaran sewa kantor pusat perusahaan di San Francisco (Amerika Serikat/AS). Langkah itu dilakukan saat Musk bersiap membayar cicilan pertama sebesar US$ 12,5 miliar (Rp 188,91 triliun) dari utang yang diambil untuk mengakuisisi Twitter.

Namun, tanda bukti (invoice) bahwa Twitter benar menyewa jasa Charles River Associates masih belum jelas keberadaannya. Pada Desember lalu, Twitter juga dituntut untuk membayar sewa pesawat jet pribadi bagi para eksekutif sebelum akuisisi Musk.