Logo Bloomberg Technoz

Menariknya lagi, setiap tahunnya Candi Borobudur menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional, begitupun pada perayaan Waisak Nasional 2568 BE tahun ini.

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur selalu digelar meriah dan khidmat. Bahkan rangkaian perayaan tersebut sudah dilakukan sejak awal Mei 2024 ini. Puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang membuat langit sekitar candi bercahaya terang. Hal ini turut menjadi daya tarik wisata di Candi Borobudur.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno pun telah menargetkan 300 ribu wisatawan untuk meramaikan perayaan puncak Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE dalam kunjungan wisatawan saat perayaan hari raya umat Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

"Kita ekspetasi 300 ribu wisatawan long weekend ini," ujar Sandiaga dalam acara virtual The Weekly Brief with Sandi Uno pada pekan ini.

Candi Mendut

Selain Candi Borobudur, Candi Mendut menjadi salah satu candi yang menjadi pusat rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional. Lokasinya tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang sekitar 4,5 km dari Candi Borobudur.

Puncak perayaan Waisak di Candi Mendut berupa kirab yang dilakukan umat Buddha dengan berjalan kaki menuju ke Candi Borobudur. Dalam kirab tersebut Para biksu akan memercikkan air suci dan bunga mawar putih ke arah umat dan warga di sepanjang jalan. 

Maha Vihara Mojopahit 

Salah satu destinasi wisata unik dan menarik untuk merayakan Hari Raya Waisak adalah Maha Vihara Mojopahit. Vihara yang berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur ini memiliki “Patung Buddha Tidur” terbesar ketiga di Asia Tenggara, dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

Patung raksasa tersebut menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama, dan dibangun menghadap ke arah Selatan (kiblat umat Buddha). Patung Buddha Tidur tersebut makin terlihat mewah dengan lapisan cat kuning keemasan. Patung ini makin sakral karena terdapat relief perjalanan Buddha dalam mengajarkan dharma, dan mengenai hukum sebab-akibat (karma).

Klenteng Kwan Sing Bio 

Berlokasi di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat libur Hari Raya Waisak. Pasalnya, klenteng ini masuk dalam klenteng terbesar se-Asia Tenggara, dengan luas area 4-5 hektare. 

Tak hanya luas, banyak hal menarik yang ada di Klenteng Kwan Sing Bio. Salah satu keunikannya adalah keberadaan kepiting raksasa di atas gerbang klenteng. Selain itu, di klenteng ini juga terdapat patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter, yang tercatat sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Melipir ke Kepulauan (Kepri) terdapat salah satu destinasi wisata yang menarik dikunjungi saat libur Hari Raya Waisak, yakni Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau lebih dikenal dengan Vihara Seribu Patung. 

Patung-patung tersebut menjadi daya tarik utama dari vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang ini.

Walaupun secara total jumlah patung di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva hanya 580 patung, namun masyarakat kerap menyebutnya “Vihara Seribu Patung”. 

Saat melihat langsung, mungkin Sobat Parekraf akan mengira patung tersebut sama. Nyatanya, patung tersebut memiliki tinggi berbeda, sekitar 1,7-2 meter, serta memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda pula. Umat Buddha kerap menyebutnya sebagai "thousand faces of buddha".

Candi Muaro Jambi 

Tak hanya Pulau Jawa yang memiliki candi, Pulau Sumatra juga terdapat candi yang menarik untuk dikunjungi dalam merayakan Waisak, yakni Candi Muaro Jambi. 

Candi ini merupakan perpaduan antara Hindu dan Buddha. Berdasarkan catat sejarah, fungsi dari Candi Muaro Jambi adalah sebagai tempat peribadatan dan belajar agama Buddha, hal ini diperkuat dengan corak buddhisme dan penemuan tulisan aksara Jawa Kuno pada bangunan candi.

Pulau Kemaro 

Masih di Pulau Sumatra, tepatnya di Palembang juga terdapat destinasi menarik untuk merayakan Waisak, yakni di Pulau Kemaro. 

Berjarak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera, di Pulau Kemaro terdapat klenteng Hok Tjing Rio dan Pagoda sembilan lantai di tengah-tengah pulau. 

Selain itu, di pulau ini juga terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.

(dec/spt)

No more pages