Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) masih melakukan kajian secara bertahap untuk mengejar target kapasitas produksi bahan bakar bioetanol, yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai pengganti Pertalite/Pertamax, mencapai sekitar 630.000 kiloliter (kl) pada 2029.

Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengatakan pembahasan yang dilakukan perseroan adalah berupa penetapan lokasi sumber produksi, jadwal produksi hingga kajian mengenai rencana investasi pada kilang atau pabrik bioetanol.

“Saat ini kita tentunya masih dalam proses kajian bertahap. Termasuk di dalamnya untuk penetapan lokasi. [Rencana investasi kilang atau pabrik bioetanol] menjadi salah satu yang dikaji,” ujar Dicky kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (23/5/2024).

Dicky mengatakan kapasitas produksi juga bakal meningkat bertahap dari target sebesar 630.000 kl pada 2029.

Apalagi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia membutuhkan bioetanol sebanyak 2 juta kilo liter (kl)/tahun jika pemerintah memutuskan untuk menerapkan bauran bensin dengan bioetanol 5% (E5). 

Ilustrasi bahan bakar nabati (BBN) bioetanol./Bloomberg-Si Barber


Selain itu, perseroan berharap terdapat sinergi oleh badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta untuk mengatasi  permasalahan bahan baku (feedstock).  “Jadi nanti kerjasamanya tidak hanya di hilir, tetapi di hulunya juga bisa terjaga,” ujar Dicky.

Diberitakan sebelumnya, Pertamina NRE menargetkan kapasitas produksi bahan bakar bioetanol, yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai pengganti Pertalite/Pertamax, mencapai sekitar 630.000 kiloliter (kl) pada 2029.

CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan Pertamina NRE juga ke depan akan menjadi pemasok bioetanol untuk bahan bakar nabati yang diproduksi Pertamina, yaitu Pertamax Green.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, diproyeksikan permintaan Pertamax Green pada 2034 mencapai 51 juta kl.

"Dibentuknya Pertamina NRE merupakan bentuk komitmen Pertamina guna mendukung pemerintah menuju target net zero emission,” ujar John dalam siaran pers, Selasa (21/5/2024).

(dov/wdh)

No more pages