Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan siang ini. Pelemahan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia jadi faktor pengerek harga CPO.
Pada Kamis (23/5/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman 3 bulan mendatang berada di MYR 3,894/ton pada penutupan perdagangan tengah hari. Naik 0,67% dibandingkan kemarin.
Dalam sepekan terakhir, harga CPO naik 2,37% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga masih turun 1,24%.
Depresiasi ringgit menjadi sentimen positif bagi CPO. Kemarin, ringgit melemah 0,3% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi MYR 4,711/US$.
Dalam sepekan terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya terdepresiasi 0,52% secara point-to-point.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit melemah, CPO jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan naik sehinnga harga ikut terungkit.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di area bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,72. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Adapun indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli (overbought).
Kombinasi bearish tetapi overbought ini membuat harga CPO berisiko terpangkas. Target support terdekat ada di MYR 3.878/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.856/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target resisten terdekat adalah MYR 3.905/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik menuju MYR 3.949/ton.
(aji)