Angus Whitley - Bloomberg News

Bloomberg, Lebih dari 24 jam setelah turbulensi mematikan menghantam penerbangan Singapore Airlines Ltd dan memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat, dua puluh orang masih dirawat intensif di Bangkok pada Rabu (22/05/2024).

Satu orang pria Inggris tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka serius setelah penerbangan SQ321 dari London ke Singapura tiba-tiba kehilangan ketinggian saat memasuki wilayah udara Thailand. Informasi terbaru dari otoritas rumah sakit di Thailand mengungkapkan besarnya jumlah korban cedera, di mana penumpang terpelanting ke langit-langit kabin dan barang-barang pribadi terlempar ke seluruh pesawat.

Rumah Sakit Samitivej Srinakarin pada Rabu mengatakan, ada empat belas orang yang dirawat membutuhkan operasi. Secara keseluruhan, sekitar 58 pasien di tiga rumah sakit dan klinik di ibukota Thailand masih menjalani perawatan. Lebih dari 100 orang membutuhkan perawatan medis segera setelah penerbangan mendarat di Bangkok.

Kesaksian langsung mengenai insiden tersebut masih bermunculan.