Toyota bahkan terlempar dari 10 besar daftar tersebut. Lantas Yu menjelaskan mengapa peringkat mobil pabrikan asal Jepang tersebut kian terus tergerus.
"Mengapa peringkat Toyota jatuh? Bukan karena mereka tidak membuat persiapan untuk kendaraan listrik, tapi inovasi mereka tidak bergerak secepat kompetitor asal China," jelasnya.
Meski Tesla kuat mempertahankan posisinya di peringkat teratas dengan skor 100 pada 2023 dan 2024. Akan tetapi, Tesla tetap diminta waspada lantaran para pesaingnya terus merapatkan posisi.
Sebagai contoh, raksasa EV China BYD terus meningkatkan skor daya saing mereka dari 74,7 pada 2023 menjadi 78,20 tahun 2024. Terlebih pada kuartal III 2023, untuk pertama kalinya penjualan BYD sempat melampaui Tesla. Meski akhirnya penjualan kendaraan listrik Tesla kembali unggul pada kuartal pertama 2024.
"Temuan yang paling mengejutkan adalah bagaimana supremasi Tesla di industri mobil listrik sangat cepat terbalap. Tesla memang masih nomor satu, tapi selisih skor dengan peringkat di bawahnya semakin menipis," pungkasnya.
(prc/ain)