"Untuk meraih stance kebijakan yang lebih restriktif, kami menilai The Fed akan mempertahankan bunga di level saat ini ketika perekonomian melemah. Dengan para pembuat kebijakan khawatir tentang ekonomi rumah tangga yang lebih miskin [akibat pengetatan ekonomi], kami masih menilai langkah berikut dari The Fed adalah menurunkan bunga acuan," kata Wong.
Sinyal yang cenderung hawkish dari risalah rapat The Fed yang baru dirilis itu mendorong penurunan harga obligasi di mana imbal hasil Treasury, surat utang AS, naik 5 bps ke 4,88% untuk tenor 2 tahun. Sedangkan tenor 10 tahun naik 1 bps ke 4,43%.
Mata uang di pasar negara berkembang langsung terseret melemah akibat sinyal hawkish The Fed. Indeks dolar AS ditutup menguat 0,26% semalam ke 104,95 dan pagi ini masih bergerak di kisaran tak jauh dari level tersebut. Sementara indeks saham di Wall Street ditutup melemah di semua pasar.
Pagi ini, bursa saham di Asia juga cenderung melemah terutama di kawasan China. Namun, bursa saham di Jepang dan Korea masih bergerak naik.
(rui)