Kesimpulan Penting Risalah Rapat The Fed Lempar Sinyal Hawkish
Ruisa Khoiriyah
23 May 2024 10:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku pasar global mendapatkan petunjuk lanjutan prospek kebijakan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pasca rilis risalah rapat Federal Open Meeting Committee pada 30 April-1 Mei lalu.
Risalah rapat The Fed memberi sinyal hawkish di mana para peserta FOMC cenderung menyepakati bahwa tingkat bunga pinjaman lebih lama dibutuhkan untuk menjinakkan inflasi. Banyak dari peserta FOMC yang mempertanyakan apakah kebijakan tersebut masih cukup restriktif untuk membantu menaklukkan inflasi.
Para peserta FOMC menilai kebijakan bunga acuan saat ini sudah cukup baik, meski begitu sejumlah pejabat The Fed menyatakan pengetatan lebih lanjut masih bisa dilakukan bila diperlukan. Itu karena angka inflasi yang dinilai mengecewakan selama kuartal pertama tahun ini. Apabila inflasi tidak terlihat pergerakan secara berkelanjutan menuju 2%, rezim higher for longer bisa dijalankan lebih lama.
Berikut ini beberapa kesimpulan penting dari laporan Minutes of Meeting FOMC The Fed awal bulan ini yang dipublikasikan hari ini, dirangkum dari Bloomberg News:
- Banyak pejabat The Fed yang mengekspresikan ketidakpastian terkait sejauh mana kebijakan bank sentral membatasi perekonomian, meski risalah juga mencatat kebijakan saat ini dilihat sudah cukup restriktif.
- Pembuat kebijakan setuju bahwa data-data inflasi tiga bulan pertama tahun ini mengecewakan, bersamaan dengan sinyal penguatan perekonomian yang berarti akan butuh waktu lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya bagi bank sentral untuk mendapatkan keyakinan yang cukup, bahwa inflasi sudah berjalan di jalur menuju target 2%.
- Para pejabat mendiskusikan kebutuhan untuk menahan suku bunga acuan stabil lebih lemah atau menguranginya apabila ada gejala pelemahan pasar tenaga kerja. Sementara beberapa pejabt lain juga menyentil peluang menaikkan bunga lagi bila memang dibutuhkan.
- Para pejabat The Fed setuju bahwa tingkat permintaan dan penawaran di pasar tenaga kerja akan berlanjut menuju keseimbangan meski dengan laju lebih lambat.
Chief Economist Bloomberg Economics untuk Amerika Serikat Anna Wong menilai, meski memberi sinyal hawkish, menurutnya bunga The Fed tidak akan lebih tinggi lagi dari level saat ini.