Bloomberg Technoz, Jakarta - World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024 ternyata juga menjadi momentum untuk merancang mekanisme pendanaan global untuk pengelolaan air. Pasalnya, kebutuhan investasi menjadi tantangan tersendiri dalam pembenahan infrastruktur air dan sanitasi yang memadai.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan air adalah aspek penting dalam kehidupan masyarakat sehingga pemerintah telah mengalokasikan sekitar 3,4% dari APBN untuk itu. Namun, ia menilai jumlah tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan investasi tahunan di bidang air dan sanitasi.
“Dana yang berasal dari pemerintah saja tidak akan memadai. Oleh karena itu, banyak ikhtiar dilakukan, mulai dari level lokal, bahkan hingga desa, sampai ke level nasional dan dunia,” kata Sri Mulyani dalam High Level Panel (HLP) World Water Forum ke-10 di Nusantara 2 Room, Bali International Convention Center, Bali.
Sri Mulyani menjelaskan Indonesia mendorong adanya Global Water Fund atau platform pembiayaan air dunia. Pemerintah terus mengupayakan pendanaan global tersebut dengan membahasnya bersama para pemangku kepentingan dari berbagai negara dan organisasi.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dibutuhkan untuk mewujudkan ketahanan air dan sanitasi yang layak. World Water Forum ke-10 diharapkan dapat menjadi wadah untuk merumuskan skema pendanaan air yang efektif dan berkelanjutan.