“Jadi ini berbagai upaya yang dilakukan BI bagaimana kita bisa terus menarik dana asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar,” pungkas Destry.
Adapun baru-baru ini, BI dan Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi yang dilakukan antarnegara itu.
Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank Sentral UEA Khaled Mohamed Balama meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral. Penandatanganan MoU tersebut sekaligus menjadi langkah peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara.
Menanggapi hal itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa inisiatif ini adalah salah satu langkah untuk meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, kala meningkatnya kerentanan ekonomi.
“Pentingnya upaya memperdalam pasar keuangan dan memperkuat hubungan ekonomi Uni Emirat Arab dengan Indonesia melalui penggunaan mata uang lokal,” kata Perry dalam siaran pers, dikutip Minggu (12/5/2024).
Untuk diketahui, kerja sama antara BI dan Bank Sentral negara lain juga telah dilakukan sebelumnya. Kerja sama tersebut telah dilakukan dengan Bank Negara Malaysia, Bank of Thailand, Japan Ministry of Finance, People Bank of China, Monetary Authority of Singapore, hingga Bank of Korea.
BI juga menyepakati kerja sama dengan Reserve Bank of India (RBI) guna mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral.
(azr/ros)