Logo Bloomberg Technoz

Kemudian, perseroan mengangkat satu direksi baru, yakni Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital and Corporate Service menggantikan Salman El Farisy.

Selain itu, RUPST GIAA juga memutuskan untuk tak menebar dividen dari hasil kinerja tahun buku 2023, yang masih membukukan kerugian.

Direktur Keuangan GIAA Prasetio mengatakan, keputusan tersebut seiring dengan hasil kinerja keuangan perseroan masih membukukan ekuitas negatif.

"Laba bersih itu hanya diperbolehkan untuk mengurangi itu, tidak bisa dibagi kepada dividen pemegang saham," ujar Prasetio dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2024).

Sepanjang 2023, GIAA mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi tercatat sebesar US$2,94 miliar. Ini naik 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$2,1 miliar.

Meski begitu, perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar US$250 juta. Namun, rugi isi susut cukup dalam dibandingkan 2022 yang sebesar US$3,73 miliar.

Total ekuitas perusahaan juga masih mencatatkan negatif US$1,28 miliar, meski turun dari periode yang sama tahun sebelumnya di US$1,53 miliar.

(ibn/ros)

No more pages