Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga berhasil menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 4,26 poin (0,48%) ke posisi 895,84.
Sementara saham-saham LQ45 yang tercatat menguat harganya adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 150 poin (5,15%) ke posisi Rp3.060/saham, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bertambah 55 poin (3,65%) ke posisi Rp1.560/saham, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melesat 25 poin (3,61%) ke posisi Rp715/saham.
Senada, tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kenaikan 2 poin (3,12%) ke posisi Rp66/saham, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menguat 20 poin (2,68%) ke posisi Rp765/saham. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melesat 2 poin (1,56%) ke posisi Rp130/saham.
Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. Indeks CSI 300 China melesat 0,23%, indeks Shanghai menghijau 0,02%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,13%, indeks Nikkei 225 melemah 0,25%, dan indeks Kospi terdepresiasi 0,03%. Sementara itu Dow Jones Index Future menguat 0,08%.
Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Mei 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 Mei 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate 6,25%, suku bunga Deposit Facility 5,5%, dan suku bunga Lending Facility 7%.
Keputusan ini senada dengan perkiraan pasar. Konsensus yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 36 institusi seluruhnya memperkirakan BI-Rate tetap bertahan di 6,25%. Aklamasi, sepakat bulat, tiada dissenting opinion.
Kebijakan moneter, lanjut Perry, keputusan tersebut diambil sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi terkendali dalam sasaran yakni 2,5 ± 1% pada 2024 dan 2025.
Ia juga menyebut langkah tersebut ditempuh untuk menjaga efektivitas aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah.
“Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga,” tutur Perry dalam konferensi pers RDG BI bulan Mei, Rabu (22/5/2024).
Pada kesempatan yang sama BI menuturkan, penyaluran kredit perbankan berhasil tumbuh tinggi pada April. Sepanjang 2024, kredit diperkirakan tumbuh dua digit.
Pada Rabu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kredit tumbuh 13,09% year-on-year pada April. Angka ini lebih tinggi ketimbang Maret sebelumnya yang tumbuh 11,8% yoy.
"Didorong oleh pertumbuhan kredit di banyak sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi," katanya dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Mei.
Peningkatan pertumbuhan kredit, lanjut Perry, ditopang oleh tingginya permintaan dan keinginan perbankan yang terjaga karena permodalan tinggi. Pertumbuhan kredit juga ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang mencapai 8,21%.
Dari sisi permintaan, permintaan kredit didukung penuh oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang terjaga. Berdasarkan kelompok, kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi tumbuh masing-masing 15,69%, 13,25%, dan 10,34%.
(fad)