Libur Bursa dan cuti bersama ini dapat menjadi sentimen pasar yang menarik dicermati, menjadikan hari perdagangan akan terbatas dan menyebabkan investor akan lebih fokus memegang cash.
Sejumlah strategi investasi dalam menghadapi libur cuti bersama yang panjang dapat diimplementasikan. Dengan tujuan dapat tenang dan nyaman ketika meninggalkan Bursa untuk sementara waktu. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Pertama, perhatikan saham-saham yang ada di portofolio, review kembali apakah masih ada saham yang bersifat volatil tinggi, atau biasa disebut dengan saham gorengan. Hindari terlebih dahulu tipe saham tersebut.
Kedua, yang terpenting kala libur panjang, tetap update berita terkini yang dapat mempengaruhi perekonomian secara global.
Di tengah libur panjang masih akan ada sentimen global yang mempengaruhi perkembangan market. Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini, sentimen dari Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) terkait dengan arah dan sinyal kebijakan suku bunga acuannya. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka Senin, investor sudah mengantongi sejumlah strategi.
Bersamaan dengan hal tersebut perhatikan juga kalender ekonomi untuk melihat apakah ada rilis data penting yang dapat mempengaruhi laju pasar.
Ketiga, perlu dicatat bahwa penyelesain transaksi di Bursa adalah T+2, hal ini diantisipasi apabila investor ingin menggunakan dana investasinya untuk keperluan mendadak saat berlibur. Oleh sebab itu, kegiatan Penyelesaian Transaksi Bursa akan diproses kembali pada Senin, 27 Mei pekan depan.
Keempat, koleksi saham-saham Big Caps yang kokoh secara fundamentalnya.
Strategi berinvestasi saham berkapitalisasi besar merupakan tips paling unggul di berbagai kondisi, baik jelang berlibur atau saat kembali lagi ke pasar. Cermat juga dalam hal diversifikasi portofolio, pilih saham dari industri yang berbeda-beda untuk mengurangi risiko.
(fad/lav)