"Ini berarti bahwa produksi petani budidaya pengguna eFishery lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya," katanya.
eFishery juga dinilai berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan individu sebesar 41,5% dalam ekosistem akuakultur. Riset LD FEB UI mencatat adanya kenaikan pendapatan di kalangan pembudidaya ikan sebesar 29,3% (Rp2,8 juta) setelah bergabung dengan eFishery dan petambak udang mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 90,6% atau hampir dua kali lipat (Rp25,9 juta) setiap bulannya.
eFishery didirikan oleh Gibran Huzaifah pada 2013. Perusahaan itu bergerak bergerak di bidang teknologi akuakultur itu meluncurkan aplikasi khusus pembudidayaan ikan, eFisheryku.
“eFishery berkomitmen untuk memberikankontribusi dan mengembangkan industri akuakultur di Indonesia bersama dengan pembudidaya serta pemangku kepentingan lainnya. Untuk itu, kami telah hadir membantu dalam mengatasi permasalahan mendasar melalui penyediaan teknologi yang terjangkau dan mengurangi ketimpangan sosial melalui ekonomi digital yang inklusif selama hampir 10 tahun kami berdiri," kata Gibran.
Saat ini, ekosistem eFishery telah digunakan oleh lebih dari 70,000 pembudidaya di 280kota/kabupaten di Indonesia. Tahun lalu eFishery memperoleh pendanaan seri C US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India.
(evs/roy)