Selain itu, Hudi mengatakan proyeksi tersebut sesuai dengan rencana jangka panjang atau long term plan (LTP) versi diperbarui pada 2024, di mana target produksi pada 2024 dan 2025 akan mengalami peningkatan.
Sekadar catatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan lifting minyak berada pada rentang 580.000—601.000 bph dalam KEM PPKF RAPBN 2025. Sementara itu, lifting gas diproyeksikan berada pada rentang 1.004 hingga 1.047 barel setara minyak per hari (bsmph).
Adapun, proyeksi lifting minyak makin turun dari asumsi dasar ekonomi makro yang termaktub dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang dipatok sebesar 635.000 bph. Proyeksi ini juga sekaligus makin menjauhi target 1 juta bph.
Sebelumnya, SKK Migas mengatakan target lifting minyak Indonesia sebanyak 1 juta barel pada 2030 dipastikan mundur selama 2 hingga 3 tahun.
(dov/wdh)