Logo Bloomberg Technoz

Ramai Transisi Energi, BBM Tetap Akan Dibutuhkan Sampai 2050

Dovana Hasiana
22 May 2024 15:20

Bahan bakar minyak (BBM)./Bloomberg-David Paul Morris
Bahan bakar minyak (BBM)./Bloomberg-David Paul Morris

Bloomberg Technoz, Jakarta Energi fosil, termasuk bahan bakar minyak (BBM) dipercaya masih akan dibutuhkan hingga 2050, kendati dunia tengah memasuki tren transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan yang rendah emisi. 

Sehubungan dengan proyeksi tersebut, Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan target produksi siap jual atau lifting minyak Indonesia yang makin turun tidak semata-mata mencerminkan rencana pemerintah untuk beralih dari energi fosil.

“Energi fosil itu lewat 2030, 2040, mungkin lewat 2050 masih naik terus kebutuhan fosil [seperti] batu bara, minyak, dan gas. Walaupun gas akan dominan, batu bara dan minyak masih sangat dibutuhkan terutama di negara berkembang,” ujar Moshe saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).

Moshe tidak menampik saat ini Indonesia memang juga tengah gencar dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), tetapi adopsi dan konversinya tentu membutuhkan waktu.  

Produksi minyak dan gas dunia berbanding dengan investasi untuk transisi energi.

Selain itu, Moshe juga menggarisbawahi besarnya investasi yang mesti digelontorkan untuk infrastruktur pendukung EV. Apalagi, pertumbuhan populasi dan industri makin masif, yang tentu membutuhkan energi lebh besar.